Sabtu, 11 September 2010

Antri dan Antri...

Setelah sholat Ied, aku dan anak-anak segera bersiap menuju Terminal Ferry International Batam Center.
Seperti yang sudah kuperkirakan, terminal sangat penuh dengan orang. Untung saja, aku sudah mempunyai nomor booking.

Akan tetapi, tidak seperti biasanya, di antrian loket 'Advance Book', antrian seperti tidak bergerak sama sekali, sementara 30 menit lagi, jadwal ferry akan berangkat.
Aku coba tanya ke beberapa orang yang berada di dalam antrian, ternyata mereka pun harus mengejar ferry yang sama.

Akhirnya, ketika ada satu orang yang keluar antrian dan protes di ground crew, dan ternyata dilayani, maka akupun ikut berdesakan. Antrian yang rapi sudah bubar tidak jelas mana ujung dan mana pangkalnya.

Lima belas menit sebelum ferry berangkat, aku baru mendapatkan boarding pass. Kami segera bergegas menuju meja imigrasi yang ternyata tidak ada antrian sama sekali.

Di temani hujan lebat, akhirnya kami bisa duduk di ferry yang sudah penuh sesak dengan penumpang. Kalau menurutku sih, mereka ini bukan dari Batam dan bahkan sepertinya ada yang baru pertama kali mengunjungi negeri Singa ini.

'Papa, apa itu batas wilayah Singapore dan Malaysia?'
'Ya, sepertinya itu batasnya'

Itu sepenggal percakapan yang kudengar ketika mereka menunjuk tiang monorail yang menghubungkan Vivo City dengan Sentosa Island... wkwkwk...

Setelah merapat ke dermaga, kami segera menuju Arrival Hall. Ternyata di dalam ruang kedatangan sudah penuh sesak dengan antrian. Bahkan petugas ICA ada yang berjaga di depan pintu kedatangan untuk membatasi jumlah orang yang bisa masuk ke dalam hall. Setiap 15 menit sekali, ketika antrian di dalam hall sudah berkurang, gate dibuka dan akan ditutup ketika antrian paling belakang di dalam hall sudah mencapai pintu.

Kami yang baru datang dari ferry, harus antri bahkan dari pinggir dermaga. Hampir 30 menit menunggu hanya untuk masuk ke dalam Arrival Hall.
Di dalam Arrival Hall pun tidak ada bedanya dengan di luar, antrian mengular bahkan sampai 2 jalur, padahal biasanya antrian ini hanya satu jalur meskipun ketika di ujung antrian akan dilayani oleh lebih dari 8 petugas ICA.

Bahkan, di antrian paling depan, ada satu petugas ICA yang secara khusus check dokumen imigrasi yang harus diisi ketika memasuki Singapura.
Padahal biasanya tidak ada... berarti benar, banyak yang baru pertama kali memasuki negeri Singa ini. Dan bukan tidak mungkin, kesalahan atau kurang lengkap dalam mengisi dokumen imigrasi adalah salah satu biang terjadinya antrian yang panjang dan lama.... puih..... capek deh...