Kamis, 03 Juni 2010

BB aka Bau Badan

Siang itu, ketika aku sedang asyik pencet-pencet tuts, seseorang datang menghampiri cubicle-ku. 'Bunda, tadi ketika audit di line, ada PE yang menarikku keluar dari rombongan. Katanya, kasih tau donk temanmu itu, kan sekarang dia yang harus menemani customer kalau lagi audit, masak dari dulu sampai sekarang, BB-nya nggak pernah hilang?'

'Lalu, kenapa sekarang ngomong ke aku? Bilang aja langsung kan lebih baik?'

'Kan Bunda biasanya satu group makan siang dengannya, Bundalah yang ngomong ya...'

Alamak, pikirku. Memang dulu pernah, sebut saja si A yang punya BB 'ehem' ini kirim sms ke aku. Dalam sms-nya si-A pernah ditegur oleh salah seorang teman dekatnya tentang kadang-kadang si A ini punya BB yang lebih menyengat dibanding biasanya.
Waktu itu, kubalas bahwa memang BB bisa lebih menyengat kalau kita sedang haid atau kita habis menyantap sesuatu.

Akan tetapi tidak semua orang, meskipun sedang mempunyai BB menyengat akan mengganggu lingkungan sekitarnya.
Kukatakan waktu itu, kalau si-A ini memang kadang-kadang seperti itu. Saran yang kuberikan waktu itu adalah untuk memakai tawas (http://www.facebook.com/notes/yuyun-linuwari/tips-menghilangkan-bau-badan/398404972669), karena yang kutahu ada beberapa orang yang berhasil menghilangkan BB berkat bantuan tawas.

Tapi rupanya dari hasil diskusiku dengan si-A ini, dia tidak pernah mencoba memakai tawas, terlebih dia juga suka ngemil keju setiap pulang kerja... nah lho...

Dulu di officeku juga ada yang ber-BB tapi sudah resign. Sebenarnya, apakah mereka sendiri tidak merasa bahwa BB-nya menyengat? Sementara, aku sendiri, ketika sedang berolah raga merasa bahwa BB-nya juga berbeda. Ah, entahlah... ngapain juga kupikirkan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar