Kamis, 10 Juni 2010

Martabak Bandung

Ketika matahari mulai tergelincir, sepanjang jalan utama di perumahanku mulai dipenuhi dengan pedagang makanan tentunya. Ada 4 gerobak penjual gorengan dari yang masih mempertahankan harga 500 rupiah/pcs hingga yang sudah mematok harga 2000 rupiah/3 pcs. Paling tidak ada 3 kedai nasi padang, beberapa ruko menyediakan bakso dan mie ayam bahkan sudah ada 2 diantaranya yang dulu laris manis sekarang sudah tutup, yaitu bakso kutoarjo dan bakso prambanan - specialis bakso telur puyuh.

Bahkan ada yang menyediakan bahan mentah dan segar kebutuhan dapur seperti sayuran, ikan, daging dan aneka bumbu. Pasar segar sore ini sangat dibutuhkan terutama oleh pekerja yang kerja shifting.

Lalu gerobak penjual kue pukis seharga 5000 rupiah per bungkus isi 10 pukis, tapi dia memperbolehkan pembeli untuk eceran. Pedagang Martabak Manis dan Martabak Telur tidak ketinggalan ikut meramaikan persaingan antar pedagang. Bahkan kulihat ada satu gerobak baru yang mengusung nama 'Martabak Bandung - Pelangi Baru' dan kurasa baru aku lihat 5 hari terakhir.

Sebenarnya kemarin aku sudah ingin mampir dan mencoba martabak yang dijualnya, tapi rupanya karena hujan deras, si penjual tidak membuka gerobaknya.
Hari ini, ketika pulang kerja yang sudah larut, aku melihat penjual martabak berjualan, jadi kuputuskan untuk membawa buah tangan buat anak-anakku sekaligus sebagai kompensasi karena aku pulang lebih larut dari biasanya.

Ada lebih dari 20 varian yang tertera di menu yang tertempel di sisi kanan dan kiri gerobak antara lain dari yang biasa seperti kacang, coklat dan keju, dia juga menyediakan menu dasar dikombinasi dengan jagung, pisang bahkan durian.

Karena ini cicipan perdana jadi aku memilih martabak pisang. Sambil menunggu pesananku dibuat, kutanyakan arti angka '05' yang tertempel di kaca gerobak. Katanya, angka '05' menunjukkan gerobak yang ke lima. Rupanya, penjual ini sudah punya 4 gerobak di tempat yang berbeda dan menurut pengakuannya, 4 gerobak yang lain dijalankan oleh adik-adiknya. Bahkan yang ke enam akan segera dibuka di perumahan sebelah karena adiknya yang dari padang akan datang besok.

'Padang?' tanyaku,'lho, jadi bapak bukan orang Bandung?'
'Ya, saya orang padang'
'Lalu kenapa disebut martabak bandung?'
'karena kalau martabak bandung tidak pake menu kelapa seperti martabak manis'

Halah... apa benar seperti itu ya... aku tidak mengerti. Ada yang tahu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar