Senin, 21 Juni 2010

Suwe Ora Jamu....

Hari Sabtu, 19 Jun, adalah hari terakhir UAS Hagi. Kali ini, ujian ditutup dengan ujian menggambar dan menyanyi.
Menurut Hagi, semua murid diminta untuk menggambar jembatan Barelang (Batam-Rempang-Galang), jembatan kebanggan warga Kepri - Kepulauan Riau.
Sedangkan untuk ujian menyanyi, semua murid diminta untuk menyanyikan lagu daerah masing-masing.

Menurut Hagi, meskipun namanya mengandung marga 'Ginting', tapi tetap mau diakui sebagai orang Jawa. Jadi, Hagi ingin menyanyi lagu daerah Jawa.

Ini nih... yang jadi masalah. Selama ini, aku jarang mengajarkan bahasa ibuku. Jadi, aksen, dialek dan logatnya terdengar agak aneh. Dari beberapa lagu yang aku contohkan dari Gundul-Gundul Pacul, Gambang Suling hingga Suwe Ora Jamu, Hagi memilih Suwe Ora Jamu, karena syairnya paling pendek.

Mulailah berlatih menghafal sekaligus memahami nada lagunya.
'suwe ora jamu, jamu godong telo, suwe ora ketemu, temu pisan gawe gelo'

Awalnya aku harus membetulkan pronounce-nya, seperti contohnya 'telo', kata 'te' diucapkan dengan benar, sedangkan 'lo' diucapkan seperti hasil mengeja 'l' - 'o' - 'lo', padahal seharusnya 'lo' diucapkan seperti kata 'lo' di kata 'lolos'

Yang lain adalah kata 'gelo'. 'ge' dibaca seperti 'g'-'e'-'ge', padahal seharusnya seperti 'ge' di kata 'gegar'.

Setelah beberapa kali dilakukan pengulangan, akhirnya syair lagu sudah bisa didengar dengan enak. Bahkan Brein, yang notabene dari awal hanya jadi pendengar, bisa menyanyikan lagu 'Suwe Ora Jamu'.

Bahkan Brein juga bertanya apa maksud dari 'gawe gelo'......
'Ojo gawe gelo Bunda ya.... nak....' :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar