Rabu, 09 Juni 2010

Sarapan malam....

Jam sudah menunjukkan pukul 20:35, waktu dimana anak-anakku sudah bersiap untuk mengakhiri kegiatan hari ini di tempat tidur.
Ketika lampu sudah diredupkan tiba-tiba Brein berkata,'Bunda, ingat ya... jangan lupa seperti tadi malam. Adik mau sarapan malam.'
'Iya, Bunda tidak lupa, adik mau sarapan malam jam berapa?', tanyaku ke Brein.

'Adik mau sarapan malam di jarum panjang di angka 4 dan jarum pendek di angka 4',jawab Brein.

'Oke dik, insya allah, Bunda tidak lupa.'

Istilah sarapan malam mulai dipakai oleh Brein ketika bulan puasa 2009. Waktu itu, ketika kami sedang melaksanakan ibadah sahur, Brein tiba-tiba terbangun dan keluar dari kamar.
Melihat kami sedang bersantap sahur, Brein bertanya kenapa kami makan ketika hari belum terang.
Karena Brein tidak begitu jelas dengan istilah makan sahur, maka aku bilang Bunda sedang sarapan tapi ketika hari masih gelap. 'Oh, Bunda sedang sarapan malam ya..., jadi nanti kalau sudah terang, Bunda tidak sarapan lagi kan?'

'Iya, nak..'

'Adik juga mau sarapan malam', begitu katanya. Padahal kurasa karena sebenarnya Brein kurang senang kalau diminta sarapan sebelum pergi sekolah. Jadi dalam pemikirannya, dengan melakukan sarapan malam, dia tidak perlu harus repot-repot sarapan ketika akan berangkat ke sekolah.

Oalah...nak.. nak...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar